Libur telah usai... Libur telah usai... Libur telah usai...
Horeiii... Horeiii...
Libur lebaran telah usai seminggu lebih berhenti dari segala rutinitas pekerjaan kantoran. Saya dan suami tinggal dilingkungan perumahan yang mayoritas beragama islam, tetapi walaupun berbeda kami tetap tetangga yang bertoleransi dan menghargai satu sama lain. Bahkan setiap kebersamaan kami bertetangga terjaga selama hampir 4 tahun menjadi warga di perumahan ini. Kami sudah seperti saudara satu sama lain saling care dan mendukung di Perumahan Pesona Anggrek Blok D lebih dikenal dengan JALAN KEMBAR. Kenapa disebut jalan kembar karena hanya blok kami yang spesial di perumahan ini memiliki jalan kembar layaknya jalan raya besar dan memiliki taman yang bagus dihiasi lampu-lampu keren dan blok kami memiliki lapangan luas serbaguna.
Ibu-Ibu Jalan Kembar Touring |
Setiap bulan bisa dikatakan 2 kali sebulan kami selalu melakukan makan bersama seperti bakar ikan, bakar jagung, bakar sosis, bikin sate, sayur nangka, rendang dan saling sharing makanan. Tidak ada istilah sungkan atau merasa tidak enak dalam persaudaraan tetangga. Semuanya akrab dari kalangan anak-anak, remaja, pemuda bahkan sampai orangtua berbaur tetap saling menghormati. Bulan puasa kami juga berbuka puasa bersama biar kekinian dan selalu menjalin silaturahmi. Kami saling berbagi makanan di masak bersama-sama, saling berbagi cerita dan saling mendukung menguatkan satu sama lain. Saat menjelang liburan semua tetangga pada pulang kampung dan sedikit sedih karena tiba-tiba sepi. Meskipun saya dan suami liburan di Jakarta tetapi sesekali kami kembali kekompleks sembari cek dan ricek apakah kondisi aman.
Makan jagung bersama |
Kebersamaan meskipun hujan |
Setelah libur lebaran kami kembali menjalin silaturahmi saling bersalam-salaman maaf memaafkan sembari mengucapkan "Selamat hari lebaran Minal Aidin Alfaidzin". Nah, seperti biasa tetangga yang pada pulang kampung sembari membawa buah tangan istilah sekarang oleh-oleh. Beragam oleh-olehnya ada yang dari Tasikmalaya, Kuningan, Brebes, Cirebon, Madura, Padang dan masih banyak lagi dari berbagai daerah. Semua oleh-olehnya saling berbagi dan makan bersama-sama. Saya dan suami kebanjiran oleh-oleh edisi pulang kampung lebaran.
Edisi Lebaran Opor Ayam, Rendang dan Ketupat Sayur |
Ikan bawal bakar, ayam bakar, nasi dan bumbu kecap |
Setelah seminggu lebaran berlalu, kami pun kembali ke aktifitas masing-masing dan memiliki pengharapan semakin baik dan semakin tambah rejeki. Nah, seperti biasa dan memang sudah menjadi habbit kami. Selesai lebaran kami pun temu kangen Halal Bi Halal dengan makan bersama bakar ikan dan sharing makanan. Saya paling senang meracik minuman segar dan menyajikan dessert (buah-buahan). Jika lauk-pauk selesai dibakar kami semua warga jalan kembar sudah siap sedia membawa nasi masing-masing ke taman untuk makan bersama. Bahagia rasanya kebersamaan dalam perbedaan menjadi keakraban dalam keberagaman. Keharmonisan dalam bertetangga ini semoga selalu terjaga menjadi salah satu lambang toleransi antar umat beragama.
Sebelum makan bersama berdoa terlebih dahulu |
Makan bersama |
Proses bakar membakar |
Begitulah kami adanya sampai saat ini saling hidup rukun bertetangga. Saling bertanya, mencari dan memberikan masukan yang positif tanpa memandang apa agama saya dan apa agama dia. Inilah cerita saya dalam saling hidup rukun bertetangga meskipun berbeda agama. Persaudaraan kami tidak hanya sebatas oleh-oleh lebaran bahkan tidak sebatas perayaan hari lebaran tetapi kami semua keluarga yang dipertemukan oleh Tuhan.
Makan malam bersama |
Terima kasih,
Tika Samosir
Email : tikasamosir07@gmail.com
IG : @tikasamosir07
Twitter : @Tika54
No. Hp : 085886386569
4 komentar:
senang banget liat makanan dan keharmonisan dengan tetangga ^^
Ya senengnya ya kalo hidup rukun di sebuah komplek, tetanggga udah kaya saudara sendiri. Ituh Semoga selalu terjalin kebersamaannya ya Mbaa.
Wah ini kompleknya layak dapat penghargaan komplek terbaik nih mbak! Keren banget masih ada budaya kumpul-kumpul makan bersama sesama penghuni komplek. Menjaga kerukunan mulai dari lingkungan sendiri. Two thumbs up!
saudara kita saat diperantauan ya para tetangga ya. mereka yang pertama akan membantu kita saat terjadi apa2 dengan kita. pesan ibu dulu, harus rukun dengan tetangga dimanapun berada
Posting Komentar