Perempuan adalah ciptaan Tuhan paling istimewa. Diatas keistimewaannya terdapat berbagai macam hal yang harus dirasakan seorang perempuan. Terutama Kanker Serviks yang saat ini sudah merajalela menjalar dimana saja tanpa mengenal usia baik tua dan muda.
Secara pisikologis jika saya dipertanyakan tentang kanker serviks. Spontanitas akan merasa sangat mengerikan dan ketakutan. Kenapa demikian?. Perempuan yang mengidap penyakit ini banyak sekali berujung pada kematian. Meskipun saat ini tingkat kematian akibat kanker serviks telah menurun lebih dari 50 persen dalam empat dekade terakhir.
Hal ini dibuktikan dengan penelitian, semakin banyaknya perempuan yang tahu tentang kanker serviks dan semakin besar peluang untuk dapat mencegahnya. Perempuan masa kini telah belajar lebih banyak tentang risikonya dan cara penanganannya.
Blogger Gathering bersama Mayapada Hospital "Mengenali Bahaya Kanker Serviks" |
Mayapada Hospital mengadakan Blogger Gathering pada tanggal 30 November 2017 bertempat di The Hook Restaurant berbincang-bincang tentang tema "Mengenali Bahaya Kanker Serviks" oleh dr. Yuslam Fidianto, Sp.OG. Tema ini sangat-sangat menarik buat saya yang masih awam dengan dunia kanker serviks. Bagaimana ciri-cirinya terjangkit kanker serviks, penanganannya, pencegahannya dan apa yang menjadi faktor penyebab kanker serviks.
Kanker Serviks
Kanker serviks adalah kanker ganas yang terletak pada leher rahim vagina dan serviks. Leher rahim sendiri berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. Semua perempuan dari berbagai usia berisiko menderita kanker serviks. Tapi, penyakit ini cenderung mempengaruhi perempuan yang aktif secara seksual.
Dr. Yuslam Fidianto, Sp.OG mengatakan bahwa tingginya kasus kanker serviks umumnya berusia sekitar 50 tahun, dan pasien dengan kanker serviks pada pernikahan dini, hamil dini, perempuan dari infeksi HPV produktif. Dalam beberapa tahun terakhir, kejadian kanker serviks secara bertahap usia muda.
Apa saja penyebab munculnya kanker serviks?
Adapun penyebab kanker serviks yang mudah kita lihat dan rasakan yang paling utama adalah keputihan yang berlangsung berulang-ulang diobati tetapi tidak sembuh-sembuh. Keputihan yang berlebihan pun muncul diakibatkan karena kondisi capek, kondisi kesehatan menurun dan kondisi tubuh sedang down. Nah, untuk keputihan ini harus segera diatasi diperiksa kepada dokter kandungan apakah karena infeksi atau ada proses awal dari operasi tambah Dr. Yuslam Fidianto.
Semakin muda usia seseorang maka semakin mudah terserang kanker serviks. Hal ini disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Pernikahan usia muda terjadi pada epikel mulut rahim sangat rentan akan beribat infeksi dan berujung kanker serviks. Usia lebih bagus untuk menikah adalah minimal 18 tahun supaya terdapat kematangan tubuh.
Faktor risiko kanker serviks dapat kita ketahui melalui gaya hidup sehari-hari. Kanker serviks bisa di cegah dari awal dengan cara mengetahui kebiasaan makan yang buruk, menggunakan obat-obatan yang mengandung hormon, riwayat keluarga yang terkena kanker serviks, terlalu sering mengkonsumsi pil kontrasepsi, berhubungan seksual di usia muda, hamil dini, melahirkan banyak anak dan faktor lain yang cenderung memicu kanker serviks.
Bagaimana dampak kanker serviks menyebabkan tingginya angka kematiannya?
Kanker serviks menduduki peringkat kedua di seluruh kanker yang diderita perempuan. Setiap tahunnya sekitar 53.000 kasus kanker serviks terjadi, dimana 85% kasus kanker serviks berasal dari negara berkembang. Setiap tahunnya sekitar 7,6 juta orang di seluruh dunia meninggal karena kanker secara global dari negara berkembang.
Saya pernah mendengar semangat juang seorang teman yang melawan kanker serviks berakhir kanker rahim. "Kanker itu harus dilawan jangan kasih kendor". Mungkin diposisinya saya tidak akan pernah kuat menghadapinya. Tetapi melihat spirit yang disebarkannya, saya yakin tidak ada penyakit yang tidak dapat disembuhkan.
Apa saja gejala kanker serviks?
Sebagai orang awam saya masih kurang paham apa saja menjadi gejala kanker serviks. Gejala kanker serviks tidak selalu bisa terlihat dengan jelas, bahkan ada kemungkinan gejala tidak muncul sama sekali. Sering kali, kemunculan gejala terjadi saat kanker sudah memasuki stadium akhir. Dikarenakan terlalu menyepelekan tentang gejala ringan kanker serviks.
Oleh karena itu, 70% kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus (HPV), diikuti oleh kanker serviks yang disebabkan oleh merokok dan human immunodeficiency virus (HIV). Faktor risiko lainnya saling terkait juga dapat menyebabkan kanker serviks. Pada Mayapada Hospital juga tersedia penanganan khusus pengidap penyakit kanker serviks.
Gejala kanker serviks yang terjadi pada perempuan.
Bagaimana cara mendeteksi kanker serviks?
Penderita kanker serviks sangat disarankan melakukan screening organ reproduksi. Kanker serviks juga memiliki stadium awal sampai stadium tinggi. Gejala kanker serviks seringkali tidak terlihat, tetapi akan muncul saat stadiumnya sudah tinggi.
Sebagai penderita kanker serviks terlebih dahulu melakukan pemeriksaan ginekologi secara teratur, lakukan deteksi dini apakah ada lesi pada serviks. Kemudian melakukan pemeriksaan infeksi leher rahim, apabila ada harus diobati sesegera mungkin konsultasikan kepada dokter. Apabila merasakan gejala awal kanker serviks, segera memeriksakan diri ke rumah sakit.
Jujur sekali saya sampai saat ini usia pernikahan sudah empat tahun belum pernah melakukan check-up HPV dan Pap Smear. Karena dalam pikiran langsung tertanam rasa sakit. Tetapi setelah mengetahui gejala dan keseriusan kanker serviks, saya semakin antusias akan melakukan check HPV dan pap smear.
Bagaimana penanganan dan pencegahan penderita kanker serviks?
Penderita mengidap kanker serviks pasti sangat membutuhkan kesembuhan secara total. Salah satu cara penanganan penderita kanker serviks dengan pemberian vaksin Human Papilloma Virus (HPV) untuk upaya proteksi spesifik untuk mencegah kanker serviks.
Dokter Yuslan Fidianto sangat menyarankan melakukan pemberian Vaksin pada anak perempuan sejak usia 9 tahun. Pemberian vaksin HPV kepada siswi perempuan pun sudah harus dilakukan sejak dini. Vaksin ini juga penting untuk diberikan kepada individu dewasa muda dan dewasa, untuk melindungi diri sendiri dan pasangan di kemudian hari.
Khusus untuk perempuan yang sudah aktif secara seksual, sebelum melakukan vaksinasi disarankan untuk melakukan deteksi dini terlebih dahulu dengan pemeriksaan thin prep, pap smear, dan IVA. Salah satu bentuk pencegahan primer lainnya adalah dengan memberikan pendidikan seksualitas yang benar dan berkualitas. Mencegah kanker serviks sama halnya mencegah tertular virus HPV. Setialah dengan satu pasangan, berhubungan seks dengan aman, gaya hidup dan gaya seks yang aman dan pentingnya melakukan skrining.
Bagaimana perkembangan kanker serviks stadium akhir?
Kanker serviks pada stadium akhir akan menyebar ke luar dari leher rahim menuju ke jaringan serta organ di sekitarnya. (Sumber : kanker-serviks.alodokter.com)
Bagaimana cara mendiagnosa kanker serviks?
Mayapada Hospital memiliki fasilitas paket untuk diagnosa kanker serviks. Sangat menunjang kesembuhan pengidap kanker serviks. Walaupun terasa sakit demi kesehatan kita harus melewatinya. Mayapda Hospital juga menyediakan pengobatan konvensional untuk kanker serviks.
Kanker Serviks
Kanker serviks adalah kanker ganas yang terletak pada leher rahim vagina dan serviks. Leher rahim sendiri berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. Semua perempuan dari berbagai usia berisiko menderita kanker serviks. Tapi, penyakit ini cenderung mempengaruhi perempuan yang aktif secara seksual.
Dr. Yuslam Fidianto, Sp.OG mengatakan bahwa tingginya kasus kanker serviks umumnya berusia sekitar 50 tahun, dan pasien dengan kanker serviks pada pernikahan dini, hamil dini, perempuan dari infeksi HPV produktif. Dalam beberapa tahun terakhir, kejadian kanker serviks secara bertahap usia muda.
Dr. Yuslam Fidianto, Sp.OG menceritakan apa itu kanker serviks |
Apa saja penyebab munculnya kanker serviks?
Adapun penyebab kanker serviks yang mudah kita lihat dan rasakan yang paling utama adalah keputihan yang berlangsung berulang-ulang diobati tetapi tidak sembuh-sembuh. Keputihan yang berlebihan pun muncul diakibatkan karena kondisi capek, kondisi kesehatan menurun dan kondisi tubuh sedang down. Nah, untuk keputihan ini harus segera diatasi diperiksa kepada dokter kandungan apakah karena infeksi atau ada proses awal dari operasi tambah Dr. Yuslam Fidianto.
Semakin muda usia seseorang maka semakin mudah terserang kanker serviks. Hal ini disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Pernikahan usia muda terjadi pada epikel mulut rahim sangat rentan akan beribat infeksi dan berujung kanker serviks. Usia lebih bagus untuk menikah adalah minimal 18 tahun supaya terdapat kematangan tubuh.
Faktor risiko kanker serviks dapat kita ketahui melalui gaya hidup sehari-hari. Kanker serviks bisa di cegah dari awal dengan cara mengetahui kebiasaan makan yang buruk, menggunakan obat-obatan yang mengandung hormon, riwayat keluarga yang terkena kanker serviks, terlalu sering mengkonsumsi pil kontrasepsi, berhubungan seksual di usia muda, hamil dini, melahirkan banyak anak dan faktor lain yang cenderung memicu kanker serviks.
Bagaimana dampak kanker serviks menyebabkan tingginya angka kematiannya?
Kanker serviks menduduki peringkat kedua di seluruh kanker yang diderita perempuan. Setiap tahunnya sekitar 53.000 kasus kanker serviks terjadi, dimana 85% kasus kanker serviks berasal dari negara berkembang. Setiap tahunnya sekitar 7,6 juta orang di seluruh dunia meninggal karena kanker secara global dari negara berkembang.
Saya pernah mendengar semangat juang seorang teman yang melawan kanker serviks berakhir kanker rahim. "Kanker itu harus dilawan jangan kasih kendor". Mungkin diposisinya saya tidak akan pernah kuat menghadapinya. Tetapi melihat spirit yang disebarkannya, saya yakin tidak ada penyakit yang tidak dapat disembuhkan.
Apa saja gejala kanker serviks?
Sebagai orang awam saya masih kurang paham apa saja menjadi gejala kanker serviks. Gejala kanker serviks tidak selalu bisa terlihat dengan jelas, bahkan ada kemungkinan gejala tidak muncul sama sekali. Sering kali, kemunculan gejala terjadi saat kanker sudah memasuki stadium akhir. Dikarenakan terlalu menyepelekan tentang gejala ringan kanker serviks.
Oleh karena itu, 70% kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus (HPV), diikuti oleh kanker serviks yang disebabkan oleh merokok dan human immunodeficiency virus (HIV). Faktor risiko lainnya saling terkait juga dapat menyebabkan kanker serviks. Pada Mayapada Hospital juga tersedia penanganan khusus pengidap penyakit kanker serviks.
Gejala kanker serviks yang terjadi pada perempuan.
- Periode menstruasi yang tidak teratur atau pendarahan vagina bahkan setelah menopause.
- Banyaknya keputihan yang mirip susu cair, mengeluarkan bercak darah & bau busuk.
- Frekuensi kencing yang semakin sering, tidak bisa menahan kencing dan sembelit
- Rasa nyeri pada bagian tubuh tertentu
- Penurunan berat badan, anemia, demam dan kegagalan sistemik.
Bagaimana cara mendeteksi kanker serviks?
Penderita kanker serviks sangat disarankan melakukan screening organ reproduksi. Kanker serviks juga memiliki stadium awal sampai stadium tinggi. Gejala kanker serviks seringkali tidak terlihat, tetapi akan muncul saat stadiumnya sudah tinggi.
Sebagai penderita kanker serviks terlebih dahulu melakukan pemeriksaan ginekologi secara teratur, lakukan deteksi dini apakah ada lesi pada serviks. Kemudian melakukan pemeriksaan infeksi leher rahim, apabila ada harus diobati sesegera mungkin konsultasikan kepada dokter. Apabila merasakan gejala awal kanker serviks, segera memeriksakan diri ke rumah sakit.
Jujur sekali saya sampai saat ini usia pernikahan sudah empat tahun belum pernah melakukan check-up HPV dan Pap Smear. Karena dalam pikiran langsung tertanam rasa sakit. Tetapi setelah mengetahui gejala dan keseriusan kanker serviks, saya semakin antusias akan melakukan check HPV dan pap smear.
Bagaimana penanganan dan pencegahan penderita kanker serviks?
Penderita mengidap kanker serviks pasti sangat membutuhkan kesembuhan secara total. Salah satu cara penanganan penderita kanker serviks dengan pemberian vaksin Human Papilloma Virus (HPV) untuk upaya proteksi spesifik untuk mencegah kanker serviks.
Dokter Yuslan Fidianto sangat menyarankan melakukan pemberian Vaksin pada anak perempuan sejak usia 9 tahun. Pemberian vaksin HPV kepada siswi perempuan pun sudah harus dilakukan sejak dini. Vaksin ini juga penting untuk diberikan kepada individu dewasa muda dan dewasa, untuk melindungi diri sendiri dan pasangan di kemudian hari.
Khusus untuk perempuan yang sudah aktif secara seksual, sebelum melakukan vaksinasi disarankan untuk melakukan deteksi dini terlebih dahulu dengan pemeriksaan thin prep, pap smear, dan IVA. Salah satu bentuk pencegahan primer lainnya adalah dengan memberikan pendidikan seksualitas yang benar dan berkualitas. Mencegah kanker serviks sama halnya mencegah tertular virus HPV. Setialah dengan satu pasangan, berhubungan seks dengan aman, gaya hidup dan gaya seks yang aman dan pentingnya melakukan skrining.
Bagaimana perkembangan kanker serviks stadium akhir?
Kanker serviks pada stadium akhir akan menyebar ke luar dari leher rahim menuju ke jaringan serta organ di sekitarnya. (Sumber : kanker-serviks.alodokter.com)
- Stadium 0 : Kanker masih terbatas pada wilayah epitel serviks, kanker serviks stadium 0 disebut karsinoma pemula
- Stadium I : sel kanker hanya sebatas serviks, sudah mulai terlihat ada kelainan.
- Stadium II : sel kanker sudah menjalar ke bagian vagina, namun belum mencapai 1/3 nya bagian vagina. jaringan ikat paraservikal telah mengalami gangguan, namun tidak mencapai dinding panggul.
- Stadium III : sel kanker telah menjalar menuju bagian bawah lebih vagina lebih dari 1/3 bagiannya, atau sel kanker telah menjalar ke tulang panggul dan tampak penumpukan cairan di kedua belah ginjal.
- Stadium IV : sel kanker telah menutupi seluruh bagian organ kewanitaan, atau sudah melebihi area tulang panggul serta telah mengalami penyebaran ke bagian bagian lainnya seperti rectum, kantong kemih, atau bahkan ke bagian lainnya.
Bagaimana cara mendiagnosa kanker serviks?
Mayapada Hospital memiliki fasilitas paket untuk diagnosa kanker serviks. Sangat menunjang kesembuhan pengidap kanker serviks. Walaupun terasa sakit demi kesehatan kita harus melewatinya. Mayapda Hospital juga menyediakan pengobatan konvensional untuk kanker serviks.
- Pap smear serviks : wanita yang sudah menikah dalam pemeriksaan ginekologi atau anti-kanker skriningnya, membutuhkan Pap smear untuk serviks.
- Biopsi : apabila hasil biopsy dari serviks menunjukkan negatif, maka pada kolom skuamosa serviks kulit di persimpangan dari 6, 9, 12 dan 3:00 untuk mengambil empat poin biopsi, atau menggores dengan kuretan kecil, mengorek endoserviks untuk diperiksakan patologinya.
- Kolposkopi : kolposkopi tidak dapat langsung mendiagnosa kanker, tetapi dapat membantu dalam biopsi.
Kisah Mba Chaca dengan Pap Smear
Dalam acara blogger gathering hadir juga Mba Chaca. Mba Chaca seorang multi talenta yang masih muda dan sangat rajin melakukan pap smear. Tujuannya melakukan pap smear adalah untuk mencegah timbulnya kanker serviks. Beliau mengatakan semua wanita harus melakukan pap smear supaya sampai hari tua terhindar dari penyakit kanker serviks. Karena sehat itu sangat mahal harganya.
Kisah Ibu Elly si Wanita Tanpa Serviks
Ibu Sumbangsih Elly Mawati (Ibu Elly) seorang survivor Kanker dari Cancer Club CISC adalah seorang perempuan yang memiliki keteguhan hati. Dimana Ibu Elly tetap sabar menerima dua kanker premier sekaligus hadir dalam tubuhnya. Kanker Usus dan Kanker Serviks yang di alami beliau sejak tahun 2015.
Tidak mudah bagi Ibu Elly menjalani masa-masa pengobatan kanker yang di deritanya. Apapun kondisi dan keadaan kita harus tetap bahagia. Dengan ketekunan checkup dan mengikuti saran dokter Ibu Elly berhasil sembuh dari kanker premier. Meskipun suami beliau sangat mengkhawatirkannya tetap tegar dan kuat.
Ibu Elly menerima kanker sebagai hadiah baginya dari Tuhan. Karena semenjak menderita kanker tersebut Ibu Elly lebih bersabar, iklas, bahagia dan bersyukur. Terlepas dari penyakit kanker yang diderita Ibu Elly, beliau sangat sering melakukan pap smear. Tetapi masih mengidap kanker serviks.
Setelah menjalani segala proses dan masa penyembuhan, Ibu Elly saat ini menyandang status "Wanita Tanpa Serviks". Wajah tersenyum bahagia itu terlukis di wajah Ibu Elly membagikan pengalaman yang sangat berharga sebagai seorang dulu penderita kanker serviks.
Nah melalui kisah Ibu Chaca dan Ibu Elly, apakah kita masih takut melakukan pap smear?. Saya mengatakan TIDAK TAKUT. Saya harus bisa menjalaninya dengan iklas dan bahagia.
Mayapada Hospital
Website: http://mayapadahospital.com
Instagram: @mayapadahospital
Facebook Fanpage: Mayapada Hospital
Twitter: @rsmayapada
Mayapada Hospital
Website: http://mayapadahospital.com
Instagram: @mayapadahospital
Facebook Fanpage: Mayapada Hospital
Twitter: @rsmayapada
12 komentar:
bahaya ya kanker serviks itu ,, kemarin mau cek pap smear pake bpjs di klinik cuma rada takut heheheeh
ngeri dipaspmear tapiii lebih ngeri lagi kalo kena kanker serviks huhuuhhuhuhuh
Mencegah lebih baik dari mengobati y... Sebelum jadi penyakit cegah dari sekarang dengan pemeriksaan rutin HPV
Yuk ah pap smear biar lebih yakin dan bisa cepet cepet usir itu penyakit... Serem euy...
Gaya hidup tidak sehat ini efeknya bisa kemana-mana ya. Obesitas, penyakit jantung, sampai kanker. Yuk kita germas!
Mengenai penyakit ini masih menjadi momok menakutkan kaum perempuan. Karena obat penyembuhannya belum valid tersedia
Tapi baru ketahuan kalau udah stadium 4 dan udah parah banget ya.
Kanker serviks, kanker rahim, kanker payudara ini serem kalau dengernya. Jadi yuuk mulai lakukan GERMAS dan rutin check up, lebih baik mencegah daripada mengobati khan.
Biaya papsmear itu mahal apa ga ya?
Kepengen langsung cek, apa saya sehat atau tidak ya, serem juga dengan kanker serviks
Ini pembunuh no 1 wanita di indonesia, dari seluruh jumlah penderita kanker. Kanker serviks ini 1/3 banyaknya.
Memang harus screening ya, dan kebetulan rs nya dkt rmhku nih
Aku belom pernah papsmear, pengan bangett tapi takut. Gimana dong ka??? ð
Patut dicontoh yah bumud (ibu muda) kayak Chaca aja tes pap smear. Yuk jangan takut untuk pap smear. :)
Posting Komentar