Jumat, 04 Mei 2018

Capai Imunisasi Lengkap Generasi Bangsa Dengan Melindungi Dan Terlindungi

Imunisasi sudah tidak asing lagi kita dengar dalam dunia kesehatan anak. Tetapi sampai saat ini masih banyak ibu-ibu yang belum mengetahui lebih dalam apa itu imunisasi. Hal ini diakibatkan minimnya informasi dan jangkauan mendapatkan layanan imunisasi anak.


Selain imunisasi, ada juga informasi yang simpang siur tentang vaksin. Memang didunia nyata Imunisasi dan Vaksin selalu berdampingan untuk memenuhi tumbuh kembang anak. Seperti yang kita lihat dan dengar belakangan ini terkait vaksin palsu dan kurang lengkapnya imunisasi.



Apakah Imunisasi tersebut?

Imunisasi diberikan agar bayi siap dengan lingkungan baru (luar kandungan) karena tidak ada lagi kekebalan tubuh alami yang di dapatkan dari ibu seperti saat masih dalam kandungan. Nah, jika tidak dilakukan vaksinasi dan kemudian terkena kuman yang menular, kemungkinan tubuh bayi belum kuat melawan penyakit tersebut.

Sumber : http://www.idai.or.id

Imunisasi merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya suatu penyakit menular yang diterapkan dengan memberikan vaksin sehingga orang tersbut imun atau resisten terhadap penyakit dengan cara memberikan mikroorganisme bibit penyakit berbahaya yang telah dilemahkan (vaksin) kedalam tubuh sehingga merangsang sistem kekebalan tubuh terhadap jenis antigen itu dimasa yang akan datang untuk pencegahan penyakit.


Program imunisasi dimulai sejak usia bayi 0-11 bulan hinggan masuk usia sekolah. Program imunisasi dasar di indonesia saat ini bisa di dapatkan secara gratis dan seluruh biaya ditanggung melalui anggaran dan kebijakan pemerintah.  

Adapun cakupan imunisasi global 2016 yang dilakukan pada bayi sesuai perogram pemerintah. Mengacu pada penanganan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (P3DI) yang disampaikan oleh Prof. Dr. Cissy B. Kartasasmita, Sp.A(K), M.Sc, Ph.D terdiri dari :


Penyakit yang dapat dicegah Imunisasi PD3I oleh Prof. Dr. Cissy



1. Haemophilus Influenzae Tipe B
Menyebabkan meningitis (radang selaput otak), pneumonia (radang paru-paru), septic arthritis (radang sendi), dan pericarditis (radang kantong jantung). Vaksin Hib diberikan untuk mencegah infeksi mematikan yang disebabkan oleh bakteri haemophilus influenza tipe B. Pemberian vaksin Hib harus dilakukan empat kali, yaitu saat anak berusia dua bulan, empat bulan, enam bulan, dan  18 bulan. 


2. Hepatitis B
Ifeksi virus penyakit infeksi hati berbahaya yang disebabkan oleh virus melalui cairan tubuh dan darah. Pemberian vaksin hepatitis B bisa dilakukan pertama kali pada anak setelah kelahirannya. Selanjutnya vaksin ini bisa kembali diberikan pada saat anak berusia satu bulan dan pemberian ketiga di kisaran usia 3-6 bulan.


3. Campak
Campak adalah penyakit virus yang sangat menular dapat menyebabkan demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, radang mata, dan ruam. Vaksin campak diberikan tiga kali yaitu pada saat anak berusia sembilan bulan, dua tahun, dan enam tahun.


4. Gondongan/Mumps
Gondongan merupakan penyakit virus yang sangat menular dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan kelenjar parotis di bawah telinga. Gejala lain dari gondong adalah demam, nyeri sendi, dan sakit kepala. Mumps dapat menyebabkan meningitis viral.


5. Pneumokokus
Vaksin pneumokokus (PCV) diberikan untuk mencegah penyakit pneumonia, meningitis, dan septikemia yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. Pemberian vaksin ini harus dilakukan secara berangkai, yaitu saat anak berusia dua, empat, dan enam bulan. Selanjutnya pemberian vaksin dapat kembali dilakukan saat anak berusia 12-15 bulan.


Anak harus melakukan Imunisasi supaya sehat hingga dewasa nanti



6. Polio
Polio merupakan penyakit virus yang sangat menular dapat menyebabkan kelumpuhan, sesak napas, dan terkadang kematian. Pemberian vaksin polio harus dilakukan dalam satu rangkaian, yaitu pada saat anak baru dilahirkan dan pada saat anak berusia dua, empat, serta enam bulan. Vaksin ini selanjutnya bisa diberikan kembali di usia satu setengah tahun, dan yang terakhir di usia lima tahun.


7. Rotavirus
Vaksin rotavirus merupakan jenis vaksin untuk mencegah diare. Pemberian vaksin ini dilakukan secara berangkai, yaitu pada saat anak berumur 10 minggu dan 6 minggu (maksimal pada usia 6 bulan). Efek samping vaksin rotavirus yang paling umum diare ringan. Efek pada bayi dapat menyebabkannya menjadi lebih rewel.


8. BCG
Vaksin BCG diberikan untuk mencegah penyakit tuberkulosis  atau yang lebih dikenal sebagai TBC. Penyakit ini merupakan penyakit serius yang dapat ditularkan melalui hubungan dekat dengan orang yang terinfeksi TB, seperti hidup di rumah yang sama. Pemberian vaksin BCG hanya dilakukan satu kali, yaitu pada saat anak baru dilahirkan hingga berusia dua bulan. 


9. DTP
Vaksin DTP merupakan jenis vaksin gabungan. Vaksin ini diberikan untuk mencegah penyakit difteri, tetanus, dan pertusis. Difteri merupakan penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan sesak napas, radang paru-paru, hingga masalah pada jantung dan kematian.  Tetanus merupakan penyakit kejang dan kaku otot yang sama mematikannya. Dan yang terakhir adalah batuk rejan atau pertusis, yaitu penyakit batuk parah yang dapat mengganggu pernapasan. Sama seperti difteri, batuk rejan juga dapat menyebabkan radang paru-paru, kerusakan otak, bahkan kematian.

Pemberian vaksin DTP harus dilakukan lima kali, yaitu pada saat anak berusia 2-4 bulan, 6 bulan dan 5 tahun. Vaksin DTP tidak dilisensikan untuk anak-anak usia di atas tujuh tahun, remaja, atau dewasa. Namun vaksin sejenis yang disebut bisa diberikan pada usia 12 tahun.


Add caption


Umumnya efek samping imunisasi tergolong ringan yang dialami oleh bayi seperti : nyeri atau bekas berwarna kemerahan di bagian yang disuntik, demam, mual, pusing, hilang nafsu makan. Untuk efek samping yang tergolong parah (misalnya kejang dan reaksi alergi), jarang sekali terjadi.


Antibodi yang terbentuk setelah imunisasi bermanfaat untuk melindungi tubuh dari serangan bakteri dan virus tersebut di masa yang akan datang. Sehingga kesehatan anak lebih terproteksi dengan imunisasi dan vaksin. Sistem kekebalan tubuh pada anak yang tidak mendapat imunisasi tidak sekuat anak yang diberi imunisasi, tubuh tidak mengenali virus penyakit yang masuk ke tubuh sehingga tidak bisa melawannya, ini membuat anak rentan terhadap penyakit. 




Apakah Vaksin Aman Bagi Anak?

Sampai saat ini masih banyak masyarakat beranggapan vaksin tidak aman bahkan tidak halal. Sesuai dengan Cakupan Pekan Imunisasi oleh pemerintah dan ikatan dokter bahwa vaksin aman dan efektif. 

Vaksin adalah suatu produk yang menghasilkan kekebalan terhadap penyakit dan dapat diberikan melalui jarum suntik pada kulit atau diberikan dengan penyemprotan melalui mulut.
 Vaksinasi adalah tindakan penyuntikan organisme yang mati atau di-nonaktifkan selanjutnya akan menghasilkan kekebalan tubuh terhadap serangan organisme tersebut.

Kementerian kesehatan dirjen P2P Kementerian Kesehatan 



Hal ini dibuktikan dengan proses produksi vaksin melalui riset yang panjang serta menggunakan standar Good Clinical Practive serta berdasar etik yang ketat. Meski telah dilisensi, vaksin tetap dipantau baik oleh pemerintah maupun badan independen yang kompeten.


Melalui pekan imunisasi dunia 24-30 April 2018 bertujuan untuk Capai Imunisasi Lengkap bersama-sama Melindungi dan Terlindungi. Memfokuskan tindakan kolektif yang diperlukan dalam menjamin setiap orang terlindungi dari penyakit yang bisa dicegah oleh vaksin. Pekan Imunisasi Dunia ini melibatkan dan mengajak semua orang baik pemerintah, mitra, organisasi profesi, lembaga sosial masyarakat, masyarakat umum serta media agar menambah upaya dalam meningkatkan cakupan imunisasi.


Jika anak tidak mendapatkan imunisasi sama sekali, anak akan berisiko terkena penyakit-penyakit tersebut bisa menyebabkan kematian pada anak. Anak yang tidak melakukan imunisasi akan menderita sakit dapat menularkannya ke orang sekitarnya. Imunisasi bisa di lakukan melalui Rumah sakit, puskesmas dan posyandu. Selain itu imunisasi juga bisa dilakukan di klinik-klinik kesehatan lain. Dengan imunisasi, sistem kekebalan tubuh anak akan siap untuk menghadapi serangan penyakit tertentu di masa depan. Imunisasi juga bisa membantu mencegah epidemi penyakit menular serta menekan pengeluaran karena biaya pencegahan lebih murah daripada biaya pengobatan. Oleh sebab itu, Mari bawa anak kita untuk imunisasi dan tuntaskan semua proses imunisasinya.

14 komentar:

Mporatne mengatakan...

Imunisasi anak negri dengan berikan imunisasi. Walau belum pernah punya anak, harus tahu kapan waktu imunisasi

Helenamantra mengatakan...

yang PCV udah dicover pemerintah apa belum ya? Aku ikut jadwal imunisasi dari puskesmas aja sih. Gratisss

Leyla Hana mengatakan...

Alhamdulillah anak2ku udah diimunisasi dasar. Kalau yg lengkap blm nih karena mahal.

Sie-thi nurjanah mengatakan...

Sejak dahulu saya memang sering dengar kenapa bayi wajib imunisasi itu untuk pembentukan anti body nya agar lbh kebal terhadap beberapa gangguan penyakit

Wenny Kumala Tendean mengatakan...

Imunisasi MMR bagaimana mbak?

sifora mengatakan...

Imunisasi buat anak-anakku Alhamdulilah sudah lengkap tinggal yg lain aja belum,, karna mehong bu... Tapi yg penting dasarnya sudah lengkap jadi aman dan anak terbebas dari penyakit-penyakit berbahaya.

Natara mengatakan...

Alhamdulillah aku juga amat perhatian soal imunisasi ini untuk ketiga anakku... Karena imunisasi ini jelas penting bgt buat mereka...

Ovianty mengatakan...

imunisasi sekarang banyak ya pilhannya, apalagi sekarang bisa vaksin dimana-mana. melindungi anak sejak dini memang penting

Fika mengatakan...

Syukurlah kalau pemerintah sudah memikirkan solusi atas terjadinya miss komunikasi. Apalagi sejak Ada socmed Kan sering banget hoax ttg imunisasi. Alhamdulillah semoga dgn adanya info yg ditulis blogger. Imunisasi Makin menjangkau setiap anak sehingga terlindungi Dr penyakit2 berbahaya

Novitania mengatakan...

setuju banget kaka, imunisasi itu penting banget. sayang banyak orang yang masih menggangap negatif imunisasi ya kak

catatanemak mengatakan...

Semoga setiap ibu menyadari betapa pentingnya imunisasi utk buah hatinya.

catatanemak mengatakan...

Smoga semakin bnyk ibu yg menyadari pentingnya imunisasi utk buah hatinya sehingga kesehatan anak.Indonesia semakin meningkat.

Anisa Deasty Malela mengatakan...

Alhamdulillah anak saya imunisasi nya lengkap, semoga tumbuh menjadi anak yang sehat dan terhindar dari penyakit :)

Novitalevi mengatakan...

Nah tuuu imunisasi buat anak kita sangat penting jangan sampai terlewat ya demi kesehatan diri dan ank2 saya sudah lengkap semua , terimakasih infonya

HokBen+ (Plus) Hadirkan Inovasi Petualangan Kuliner Rasa ala Jepang yang Melezatkan dan Nikmati Suasana Baru Pertama di Indonesia

  𝗛𝗞ð—ļð—Ŋð—ēð—ŧ+ ð—Ģð—đ𝘂𝘀 Petualangan Rasa yang Melezatkan dan Nikmati Suasana Baru ð—Ģð—ēð—ŋ𝘁ð—Ūmð—Ū ð—ąð—ķ 𝗜ð—ŧð—ąð—žð—ŧð—ē𝘀ð—ķð—Ū Penikmat kuliner, p...