Jalan Hijau - Masih ingat nggak tempat terakhir jalan kaki dari tempat pemberhentian kendaraan umum sampai tempat tujuan? Masih ingat nggak terakhir kita jalan berapa meter dalam satu hari? Atau selama ini lebih memilih transportasi yang siap antar sampai ke depan pintu tujuan?
Yuk Selamatkan Lingkungan Dari Substainable Kendaraan Dengan Jalan Kaki Mendukung Kampanye #JalanHijau |
Kemudahan transportasi online masa kini memang membuat kita jarang jalan kaki, jarang menggerakkan tubuh, jarang menikmati area jalanan sekitar dan jarang beradaptasi dengan sekitar. Bahkan ke pasar tradisional dan mini market dekat rumah saja kita sudah menggunakan kendaraan. Padahal kan kalau jaraknya masih dekat lebih baik jalanin saja ya.
Belakangan ini sangat banyak kampanye tentang Sustainable yaitu limbah yang merusak lingkungan dimana kita hidup. Sustainable Kendaraan yang sekarang ini semakin banyak memenuhi jalanan. Padahal pemerintah sudah bergerak dan hampir finish memfasilitasi semua transportasi umum mulai dari Commuter Line, Moda Raya Terpadu Jakarta, Lintas Rel Terpadu Jabodebek, Trans Jabodebek dan transportasi berbasis online lainnya.
Setelah turun dari angkutan umum, yuk jalanin aja kalau dekat. Supaya tubuh sehat lho!!! |
Tepat pada tanggal 20 Agustus 2019, pagi-pagi yang cerah aku berjalan kaki di trotoar arteri jalan besar Kota Bekasi menikmati paparan sinar matahari sungguh kebahagiaan hakiki. Dengan menyemarakkan gerakan kampanye #JalanHijau dengan jalan kaki. Momen seperti ini sudah sangat lama tidak aku lakukan. Biasanya kemana-mana sangat mudah hanya mengandalkan smartphone sampai di tempat tujuan. Tapi momen Jalan kaki sendirian ini saja sangat aku syukuri. Apalagi kita bisa jalan sama-sama, lebih bersyukur lagi dan makin bahagia senantiasa.
Petugas Kampanye #JalanHijau membagikan masker mulut pada setiap pengendara di lampu merah |
Kampanye Jalan Hijau adalah kampanye yang dilakukan oleh BPTJ yang bertujuan untuk mendorong semaksimal mungkin masyarakat untuk berpindah dari kendaraan (bermotor) pribadi ke angkutan umum massal dan berjalan kaki.
Kenapa gerakan kampanye menjaga kesehatan lingkungan ini disebut dengan Jalan Hijau? Jalan Hijau mengandung pengertian bahwa apabila semakin banyak masyarakat meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih menggunakan angkutan umum dan berjalan kaki maka jalan akan menjadi semakin ramah lingkungan (hijau).
Jalan kaki menyebrangi jalan menuju lokasi tujuan |
Setidaknya dengan menggunakan kendaraan umum kita dapat mengurangi kemacetan dan pencemaran lingkungan akibat sustainable kendaraan. Aksi ini akan memberikan banyak dampak positif baik secara individu maupun bagi masyarakat secara umum.
Nah, kebayang kan lingkungan hidup yang kita tinggali jauh akan lebih buruk dari sekarang dan jika substainable lingkungan berkelanjutan. Setidaknya ada 2 aspek yang melatarbelakangi dilakukannya kampanye #Jalanhijau ini yaitu isu transportasi dan isu kesehatan/lingkungan.
Cintai Lingkungan dan Tubuhmu dengan Jalan Kaki Tiap Hari |
Isu transportasi adalah kenyataan bahwa lalu-lintas semakin macet dengan tingginya penggunaan kendaraan (bernotor) pribadi dan masih belum maksimalnya pemanfaatan angkutan umum massal dan aktifitas berjalan kaki. Bahkan terdapat kecenderungan jarak-jarak tertentu yang seharusnya dapat ditempuh dengan berjalan kaki, kini masyarakat lebih memilih menggunakan sepeda motor.
Isu kesehatan fakta menunjukkan kemacetan akibat tingginya penggunaan kendaraan pribadi (bermotor) menyebabkan polusi udara parah yang berdampak serius bagi kesehatan. Selain itu tingginya penggunaan kendaraan pribadi terutama sepeda motor menyebabkan kecenderungan masyarakat menjadi kurang bergerak sehingga resiko terkena penyakit non infeksi menjadi semakin tinggi pada usia muda. Saat ini rata-rata orang Indonesia sangat minim dalam hal berjalan kaki, rata rata hanya 3000 langkah/hari, seharusnya minimal 6000 langkah/hari atau idealnya 10.000 langkah/hari. Kondisi ini menyebabkan faktor resiko terkena penyakit non infeksi di Indonesia karena kurang gerak fisik berdasarkan data dari Kemenkes meningkat dari semula 26,1 % (2017) menjadi 33,5 % (2018).
Bahagia banget baca tulisan ini "Bersamamu Jalan Kaki pun Aku Bahagia" |
Untuk meningkatkan daya minat masyarakat untuk jalan kaki harus melalukan gerakan kampanye Jalan Hijau ini di beberapa lokasi pusat keramaian. Mengadakan kegiatan-kegiatan dengan menghadikan volunteer yang menyampaikan pesan-pesan apresiasi kepada masyarakat yang telah melakukan kegiatan berjalan kaki dan menggunakan angkutan umum serta ajakan untuk menggunakan angkutan umum bagi mereka yang masih menggunakan kendaraan pribadi.
Penyampaian pesan dilakukan dengan berbagai cara seperti menghimbau lewat poster-poster yang dipajang dipinggir jalan, pembagian masker, pin, kipas dan tumbler. Dengan harapan dan pesan terntang berjalan kaki dan naik angkutan umum massal terbaca oleh masyarakat luas.
Para Petugas Perhubungan dan Volunteer Kampanye #JalanHijau menginformasikan akan Jalan Kaki setiap hari |
Adapun kegiatan kampanye #JalanHijau ini berlangsung Senin 19/8/2019 sampai dengan Kamis 22/8/2019 di Jakarta, Depok dan Bekasi dengan melibatkan taruna/ni Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD). Dengan menyebarkan kuisioner yang berisi masukan-masukan dan perbaikan tentang fasilitas angkutan umum dan berjalan kaki. Dengan harapan memberikan dampak persuasive kepada pengguna kendaraan pribadi untuk melakukan hal yang sama.
Padahal jalan kaki jauh lebih sehat dan banyak banget manfaatnya. Percaya nggak dalam setiap jalan kaki, kita savety kesehatan dalam mengurangi resiko stroke 20-40% lho. Dan dengan jalan kaki dapat menambah kreatifitas kita meningkat 60%. Aku merasakan belakangan ini suka hipertensi, mudah lupa dan moodie nya gak beraturan. Ternyata aku kurang menggerakkan tubuh dengan olahraga jalan kaki.
Jalan Kaki setiap hari, dapat mengurangi resiko stroke 20-40%, Apakah kalian sudah jalan kaki hari ini? |
Selain itu, dengan berjalan kaki itu artinya kita sudah berani bertekad untuk menghindari SUSTAINABLE KENDARAAN yang sekarang ini semakin banyak. Dan bikin sumpek. Mungkin kesadaran akan limbah kendaraan ini belum kita rasakan tetapi buat generasi dan anak-anak kita jauh lebih baik nantinya. Dengan jalan kaki kita sudah membuktikan cinta akan lingkungan disekitar yaitu dengan menggunakan kendaraan umum serta mengurangi polusi udara disekitaran kita.
Setidaknya dengan adanya kampanye ini memberikan kesadaran akan kenyamanan lingkungan lebih baik. Khususnya area pejalan kaki semakin dicanangkan dan diperluas hingga ke tempat-tempat umum. Serta bersiap menciptakan suasana ramah lingkungan (go green).
Hari ini aku sudah jalan kaki, kalau kalian sudah #JalanHijau kah setiap hari? |
Yuk jalan hijau untuk mengawali hidup sehat setiap hari. Aku sudah mulai jalan kaki setiap hari, kalau kamu apakah sudah jalan kaki hari ini?
#JalanHijau
#BPTJ
#jalaninaja
@kemenhub151
@budikaryas
16 komentar:
Seru ya kalau jalan kaki pagi-pagi menghirup udara segar dan semakin semangat.
Aku berarti masih kurang nih jalan kakinya, soalnya gak smpai 10.000 langkah perhari, pdhal dr rumah ke kantor udh jalan kaki skrg.
Harus lebih diniatkan lagi buat gerak nih.
Tiap mau ke pasar, aku selalu jalan kaki, mbak, berangkat pulangnya. Lumayan ngelemesin kaki, sambil melihat/mengamati pemandangan sekitar hehheee
Makasih sharingnya ya mbak
Aku jalan kaki kayanya bisa dihitung berapa kali deh, apalagi kondisi jalan nggak mendukung pejalan di sini, sedih jadinya, semoga suatu saat di sini ramah pejalan juga
Senang banget ada kampanye jalan kaki seperti ini. Semoga pemerintah terus memperhatikan trotoar untuk pejalan kali. Banyakin juga pohon agar pejalan kaki semakin nyaman.
Kalau tahu jalan kaki lebih sehat, ga perlu lagi pergi ke tempat yang dekat menggunakan kendaraan pribadi ya Mba Tika. PR banget buat saya yang kemana-mana pakai sepeda motor nih.
Salut banget sama relawan yang turun ke jalan untuk mengkampanyekan hidup sehat dengan jalan kaki.
Aku juga pasti bisa.
Mau jalan kaki juga aahh~
Nuhun kaka...
Menjawab pertanyaan di paragraf awal, sudah tentu masih dong. Karena aku mah tiap keluar rumah buat event or main juga jalan kaki buat nyetop angkot, lanjut naik TJ, jalan kaki lagi ke tempat tujuan
Mantap... kampanye seperti ini harus terus digalakkan sesering mungkin, agar masyarakat bisa mengerti akan kesehatan lingkungan.
Kayaknya saya belum sampai 10 ribu langkah per hari. Kecuali saat olahraga di akhir pekan. Tetapi, memang sebisa mungkin saya berjalan kaki kalau ke manapun
Aku tim "kalau bisa jalan" kenapa harus naik ojeekkk.
Makanya pas trotoar jadi lebar dan nyaman buat jalan kaki, rasanya seneng banget!
Jalan kaki memang mengasyikkan & sehat ya. Sayangnya tak semua jalan raya menyediakan trotoar yg layak bagi pejalan kaki
Alhamdulillah termasuk orang yang suka jalan kaki juga entah sekedar beli makanan atau buah dari rumah juga dari TJ/CL/MRT kalau tujuan kerja nggak terlalu jauh ya jalan kaki.Dukung kampanye ini
Aku setuju sama campaign ini. Semoga aja ya angkutan umum di Jakarta bisa lebih nyaman dan semua terhubung, jadi semakin banyak org yg beralih dr angkutan pribadi ke angkutan umum.
Waah campaign nya luar biasa loh. Dan setuju banget, kemudahan yang kita terima saat ini justru membuat kita lupa untuk bergerak ya, akhirnya metabolisme jug menurun. Huhuhu sedihnya.
Ini campaignnya bagus banget loh, memang harus banget nih ngajak masyarakat kita tuh sadar. Bahwa ada cara mudah untuk mengurangi polusi udara ya, dan selain itu juga menjadi salah satu cara untuk sehat.
Posting Komentar