Indonesia kembali menangis, setelah terjadi bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) diberbagai tempat. Belum kering air mata dan belum selesai penderitaan saudara kita di Riau, kini saudara kita yang di Kota Pontianak dan sekitarnya akan mengalami hal yang sama.
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan, Kamis (26/9/2019), kembali menyelimuti Kota Pontianak dan sekitarnya, di Provinsi Kalimantan Barat. Setelah sebelumnya, kabut asap sempat berangsur menghilang karena guyuran hujan.
Bencana kebakaran pada tahun ini sangat meresahkan dan menghebohkan semua kalangan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dulu masih teringat sekali di daerah Sumatera sangat banyak sekali penebangan hutan secara liar. Dari depan rumah saya terlihat truk tronton lewat bermuatan pohon pinus dan pohon hasil hutan lainnya. Yang akan diolah menjadi kertas, peralatan rumah tangga dan lainnya.
Perbuatan penebangan liar itu dilakukan oleh orang-orang pebisnis tanpa memperdulikan masa depan masyarakat yang tinggal di sekitaran hutan. Setelah penebangan liar tumbuhlah ilalang dan pepohonan liar sehingga terjadi pembakaran hutan. Datang lagi bencana hujan deras mengakibatkan kebanjiran tetap lagi masyarakat yang terkena dampak ulah dari tangan-tangan jahil.
Kejadian ini tentu akan terulang terus menerus tanpa ada yang memperdulikan. Sehingga sekarang bencana ini mengudara di dunia yang menjadi perdebatan hebat. Dampak Karhutla terindikasi hingga ke negara tetangga, yakni Singapura dan Malaysia. Negara kita mendapat protesan dari negara tetangga.
Sebagai masyarakat yang melek akan informasi akan permasalahan yang menimpa negara ini, saya hendak menghadiri diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang bertempat di Ruang Serbaguna Dr Sutopo Purwo Nugroho, lantai 15 Graha BNPB, Jakarta Timur. Seperti langkah apa saja untuk menanggulangi Karhutla akan dikupas tuntas dengan tema "Antisipasi Karhutla Berlanjut". Dengan menghadirkan narasumber yang siap menangani karhutla.
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan, Kamis (26/9/2019), kembali menyelimuti Kota Pontianak dan sekitarnya, di Provinsi Kalimantan Barat. Setelah sebelumnya, kabut asap sempat berangsur menghilang karena guyuran hujan.
Indonesia mengalami Bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) |
Bencana kebakaran pada tahun ini sangat meresahkan dan menghebohkan semua kalangan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dulu masih teringat sekali di daerah Sumatera sangat banyak sekali penebangan hutan secara liar. Dari depan rumah saya terlihat truk tronton lewat bermuatan pohon pinus dan pohon hasil hutan lainnya. Yang akan diolah menjadi kertas, peralatan rumah tangga dan lainnya.
Perbuatan penebangan liar itu dilakukan oleh orang-orang pebisnis tanpa memperdulikan masa depan masyarakat yang tinggal di sekitaran hutan. Setelah penebangan liar tumbuhlah ilalang dan pepohonan liar sehingga terjadi pembakaran hutan. Datang lagi bencana hujan deras mengakibatkan kebanjiran tetap lagi masyarakat yang terkena dampak ulah dari tangan-tangan jahil.
Kejadian ini tentu akan terulang terus menerus tanpa ada yang memperdulikan. Sehingga sekarang bencana ini mengudara di dunia yang menjadi perdebatan hebat. Dampak Karhutla terindikasi hingga ke negara tetangga, yakni Singapura dan Malaysia. Negara kita mendapat protesan dari negara tetangga.
Sebagai masyarakat yang melek akan informasi akan permasalahan yang menimpa negara ini, saya hendak menghadiri diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang bertempat di Ruang Serbaguna Dr Sutopo Purwo Nugroho, lantai 15 Graha BNPB, Jakarta Timur. Seperti langkah apa saja untuk menanggulangi Karhutla akan dikupas tuntas dengan tema "Antisipasi Karhutla Berlanjut". Dengan menghadirkan narasumber yang siap menangani karhutla.
Pemerintah tetap berupaya menangani masalah Karhutla sampai saat ini. Tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh effort dan dukungan masyarakat untuk membantu pemerintah dan masyarakat yang terkena bencana. Kementerian LHK telah menyegel puluhan perusahaan kelapa sawit yang diindikasi terlibat pembakaran lahan. Dilapangan KLHK menemukan perusahaan asal negara tetangga juga terlibat disamping perusahaan nasional.
Kabut asap akibat Karhutla yang menyelimuti Kota Pontianak berangsur-angsur hilang. Ternyata upaya ini menampakan hasil baik, beberapa waktu lalu hujan turun di wilayah kebakaran. Bersyukur masih diberikan hujan untuk memadamkan sedikit demi sedikit titik panas. Hal ini disampaikan oleh Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio-Pontianak Erika Mardiyanti terpantau ada sebanyak 228 titik panas atau hotspot di empat wilayah di Kalbar. Sedangkan sebelumnya, ada 34 hotspot dengan sebaran terbanyak di Kabupaten Ketapang, sebanyak 24 titik panas.
Melihat kondisi sekarang ini cuaca di Indonesia mengahadapi kemarau panjang alami oleh alam yang mengakibatkan persoalan. Maka kondisi ini akan membuat kita harus berkolaborasi dan berkoordinasi dengan semua elemen masyarakat untuk pemadam api di lahan dan hutan. Sejauh ini upaya pemerintah sudah menurunkan 4 pesawat ringan untuk melakukan modifikasi cuaca.
Oleh karena itulah, dengan meningkatkan perbaikan kondisi dampak Karhutla bisa berlanjut. Sejumlah upaya sudah dilakukan oleh pemerintah serta program-program kinerja lanjutan untuk penanganan Karhutla yang terjadi di beberapa daerah. Semuanya harus turun tangan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan bahwa “Kita tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan TNI dan Polri, tapi juga seluruh komponen masyarakat. Ya kita semua ini harus terlibat."
Kabut asap akibat Karhutla yang menyelimuti Kota Pontianak berangsur-angsur hilang. Ternyata upaya ini menampakan hasil baik, beberapa waktu lalu hujan turun di wilayah kebakaran. Bersyukur masih diberikan hujan untuk memadamkan sedikit demi sedikit titik panas. Hal ini disampaikan oleh Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio-Pontianak Erika Mardiyanti terpantau ada sebanyak 228 titik panas atau hotspot di empat wilayah di Kalbar. Sedangkan sebelumnya, ada 34 hotspot dengan sebaran terbanyak di Kabupaten Ketapang, sebanyak 24 titik panas.
Melihat kondisi sekarang ini cuaca di Indonesia mengahadapi kemarau panjang alami oleh alam yang mengakibatkan persoalan. Maka kondisi ini akan membuat kita harus berkolaborasi dan berkoordinasi dengan semua elemen masyarakat untuk pemadam api di lahan dan hutan. Sejauh ini upaya pemerintah sudah menurunkan 4 pesawat ringan untuk melakukan modifikasi cuaca.
Luas real Karhutla yang terbakar 2019 |
Oleh karena itulah, dengan meningkatkan perbaikan kondisi dampak Karhutla bisa berlanjut. Sejumlah upaya sudah dilakukan oleh pemerintah serta program-program kinerja lanjutan untuk penanganan Karhutla yang terjadi di beberapa daerah. Semuanya harus turun tangan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan bahwa “Kita tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan TNI dan Polri, tapi juga seluruh komponen masyarakat. Ya kita semua ini harus terlibat."
Kita harus sama-sama turun ke desa-desa mengajak masyarakat, anak muda, ulama, tokoh agama, budayawan, tokoh pemuda agar ikut terlibat mengatasi kebakaran ini dengan saling membantu. Semua komponen harus turun ke bawah. Semoga perilaku kita menjaga hutan lebih bijaksana setelah bencana ini.
Diagram laporan penurunan titik api mingguan di Sumatera dan Kalimantan |
Presiden Jokowi sudah instruksikan kepada seluruh gubernur, bupati, walikota agar turun ke masyarakatnya mengedukasi, melakukan simulasi bagaimana menangani bencana Karhutla sejak 2 Februari 2019. Salah satunya tentang Karhutla dan program yang berhubungan dengan kebakaran ini tidak cukup hanya lembaga TNI dan Polri tetapi masyarakat.
Program utama yang perlu saat ini adalah pencegahan lebih baik dari pada penanganan. Sehingga, buat kedepan harus ada program nasional yang berfokus kepada tindakan pencegahan, sehingga peristiwa kebakaran hutan dan lahan ini bisa diminimalisir.
Hadir pula sebagai narasumber lain yaitu R. Mulyono. R. Prabowo, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Rafles B Panjaitan, Plt Direktur Pengendalian Perubahan Iklim KLHK,Yudi Anantasena, Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam BPPT, dan Dr. Didy Wurjanto selaku Kepala Kelompok Kerja Perencanaan Anggaran dan Hukum BRG (Badan Restorasi Gambut).
Plt Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Raffles Brotestes Panjaitan mengatakan bahwa "Penanganan karhutla ini sudah dilakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC), udara dan water bombing. BNPB juga memadamkan api karhutla dengan melakukan pengboman air menggunakan 49 helicopter. Untuk di Sumsel adalah jumlah unit terbanyak yakni 9 helikopter.
Monitoring keadaan Karhutla menggunakan Hotspot Satelit NOAA |
Pencegahan kebakaran jauh lebih baik dari pada pemadaman. Setidaknya pemerintah sudah berupaya menangani masalah Karhutla. Sekarang tergantung kita masyarakat untuk menjaga lebih baik lagi sumber daya alam.
#BersamaTanggapKarhutla #TanggapGempaAmbon #FMB9
17 komentar:
Dibutuhkan kerja sama yg baik antara pemerintah, pihak swasta dan masyarakat ya Mba
Supaya KarhutLa ini tdk lagi menimpa bumi Indonesia
--bukanbocahbiasa(dot)com--
ngeri ya baca artikel ini duh, aku jadi ikut merasakan walaupun engga ada di posisi itu
Sedih memang, kemarau yg berkepanjangan ditambah kebakaran hutan yang terus meluas. Semoga permasalahan ini segera berlalu, dan penanganan bencana kebakaran hutan bisa lebih cepat
Semoga kbakaran hutan ini gak terjadi lagi ya parah bngt th ini hingga k rumah pnduduk smoga ads jln keluarnya
Mmg benar pencegahan lbh baik drpd pengamanan. Semoga upaya pemerintan dpt meredakan karhutla lbh cepat.
Singkatannya bagus ya tapi duh...semoga Indonesia bebas dari hal ini deh karena dampaknya miris deh
Sakit hati deh kalau bicara tentang kebakaran hutan. Pengen rasanya ngoceh ke pengusaha2 yg tidak bertanggung jawab. -_-
Alhamdulillah hujan turun karena di jakarta aja blm hujan beberapa tempat ada yg airnya mati karena kemarau. Semoga bencana di pontianak cepat selesai
Seandainya semua pihak sadar diri untuk tidak membakar hutan dan lahan ya tentunya tidak ada Karhutla ini
Hutan harus dijaga dan setiap pihak harus memiliki kesadaran diri yang baik agar menjaga hutan
Keserakahan segelintir manusia bikin alam rusak, ini yang kadang bikin aku gemes, pada gak takut apa ya pas hisab nanti. Artikelnya bermanfaat banget mbak semoga banyak manusia sadar kita harus kembali ke alam, memperhatikan dan peduli.
Aduh aku bacanya kok jadi takut ya. Semoga aja enggak akan kejadian lagi ya di Bumi Indonesia. So sad.
Hutan karhutla jangan sampe terjadi, karena itu harus jaga untyk tidak membakar hutan
Mencegah memang lebih baik, semoga kejadian di Pontianak bisa menyadarkan masyarakat akan bahayanya membakar hutan
semoga kepedulian pemerintah juga harus lebih ditingkatkan lagi. demi menjaga hutan-hutan yang berpotensi terbakar, Pemerintah harus siap cepat tanggap dalam menangani hal ini. demi keberlangsungannya masyarakat setempat yang terdampak karhulta.
semoga kepedulian pemerintah juga harus lebih ditingkatkan lagi. demi menjaga hutan-hutan yang berpotensi terbakar, Pemerintah harus siap cepat tanggap dalam menangani hal ini. demi keberlangsungannya masyarakat setempat yang terdampak karhulta.
Program ini hafus terus ditingkatkan agar tak terjadi lagi Karhutla yang semakin tahun semakin parah seperti tahun ini, sedih liatnya, sukses terus pemerintah dan semua pihak terkait
Posting Komentar