Hello Perempuan Hebat Indonesia...
Hayukkk siapa yang suka pakai KEBAYA baik acara formal dan resmi... Yes, saya suka sekali pakai kebaya khas dari Sumatera Utara. Pasti kebayang dong kalau suku Batak mengadakan pesta atau acara adat pasti menggunakan atasan kebaya. Dan wajib adatnya menggunakan kebaya dipadupadankan dengan songket atau mandar atau kain tenun khas Batak.
Beberapa hari lalu saya bersama BerLima Entrepreneur sebagai Perempuan Berkarya Menuju Ekonomi Kreatif sebagai Pilar Perekonomian Masa Depan dan sebagai perempuan kreatif Indonesia memakai kebaya sekaligus mendukung gerakan Kebaya Goes to UNESCO. Saya dan BerLima Entrepreneur terlahir menjadi perempuan Indonesia mengkampanyekan Kebaya Goes to UNESCO merupakan gerakan untuk mendaftarkan kebaya sebagai warisan budaya tak benda asal Indonesia ke UNESCO.
Menurut saya Kebaya merupakan warisan budaya berbusana Indonesia yang dahulu dipakai oleh nenek moyang sebagai pakaian sehari-hari. |
BerLima Entrepreneur dan saya sangat mendukung upaya pendaftaran kebaya ke UNESCO sebagai warisan budaya, yang akan diajukan secara bersama-sama dengan Malaysia, Singapura, dan Brunei. Sudah saatnya tugas kita sebagai generasi muda harus melestarikan warisan budaya kebaya yang sudah menjadi tradisi pakaian resmi maupun bisa digunakan sehari-hari.
Seperti yang kita lihat di kancah internasional, bahwa kebaya juga dipakai oleh perempuan-perempuan dari negara lain. Sebagai gerakan campaign "Kebaya Goes to UNESCO", mari kita bergerak guna mendata sebaran pemakaian kebaya di Indonesia, jenis-jenis kebaya, dan komunitas-komunitas yang aktif menjaga warisan budaya berkebaya. Jangan sampai warisan para leluhur kita dicolong oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab dan di klaim sebagai warisan budayanya.
Arti Kebaya dan Dukungan Anggota BerLima Entrepreneur terhadap Kebaya Goes To UNESCO
Dengan adanya gerakan Kebaya Goes To UNESCO mengajak masyarakat untuk mulai pakai kebaya dan mengunggah fotonya agar dunia bisa tahu bahwa pakaian itu warisan Indonesia. Gerakan ini juga lintas akademisi bidang budaya memang bergabung di organisasi ini, baik menyangkut busana daerah dan busana kebaya. Seperti yang dilakukan oleh BerLima Entrepreneur menggunakan balutan kebaya guna mendukung Kebaya Goes To UNESCO. Dan berikut tanggapan dari personil perempuan kreatif dan berkarya BerLima Entrepreneur tentang kebaya yang digunakan dan Kebaya Goes To UNESCO.
BerLima Entrepreneur Mendukung Kampanye Kebaya Goes to UNESCO Dan Mendapat Dukungan Positif Dari Banyak Pihak |
1. Rukia Wael
Sebagai seorang designer, hairdressing dan beauty services, salah satu founder BerLima Entrepreneur yang sangat mencintai busana kebaya. Perempuan yang memiliki banyak talenta, kebaya menurut beliau adalah jati diri perempuan Indonesia. Apalagi Mbak Rukia sangat senang menggunakan kebaya menjadi bahan design busananya yang digunakan kebaya dari Bali. Karena kebaya Bali itu designnya simpel dan mudah dipakai dalam keseharian maupun formal.
Mbak Rukia sangat Kebaya Goes To UNESCO suatu kampanye yang menarik buat Indonesia. Bahwa generasi jaman sekarang harus melestarikan kebaya sebagai busana yang bisa dipakai dalam busana santai atau formal. Warisan leluhur kebaya wajib kita perkenalkan ke jenjang internasional.
2. Fitri Wigati Mumpuni
Sebagai seorang founder BerLima Entrepreneur yang berkarya dalam bidang entrepreneur yang sangat mendukung kampanye Kebaya Goes To UNESCO. Adapun konsep kebaya yang dipakai Mba Wigati adalah kebaya modern dengan bawahan tenun rangrang dari Kalimantan. Dengan kebaya design sendiri, Mbak Wigati menggambarkan kebaya itu adalah salah satu identitas budaya, jati diri, ciri khas busana, dan kelas busana perempuan Indonesia. Yang menjadikan seorang perempuan Indonesia itu menjadi cantik dan anggun.
Mbak Wigati sangat mendukung sekali Kebaya Goes To UNESCO menjadi ciri khas perempuan Indonesia. Kebaya menjadi budaya dan karya seni yang harus dilestarikan secara internasional. Sebagai seorang perempuan bersuku Jawa, Mbak Wigati akan memberikan design kebaya terbaik dari khas Jawa.
3. Martha Simanjuntak
Sebagai founder dari IWITA (Indonesia Women IT Awareness), salah satu founder dari BerLima Entrepreneur dan pemilik brand ULOS in Me @chathaulos.id terlahir dari suku Batak. Kakak Martha sangat senang sekali dengan menggunakan kebaya, yang sedari kecil mengetahui bahwa kebaya itu sebuah atasan yang sangat bisa di design dan dimodifikasi sedemikian rupa menjadi busana yang nyaman dipakai. Dan kebaya ini sudah merupakan brand Kakak Martha yang dipadupadankan dengan kain tenun khas Batak.
Kakak Martha yang sangat cantik menggunakan kebaya khas Jawa dengan model kutu baru. Kebaya Goes To UNESCO sangat didukung penuh oleh perempuan berdarah Batak ini yang multitalenta. Kebaya adalah milik bangsa Indonesia yang harus kita lestarikan. Terkhususnya gerakan Kebaya Goes To UNESCO harus didukung, kebaya adalah baju daerah tradisional bangsa Indonesia. Sebagai seorang designer, Kakak Martha akan menampilkan kebaya designnya nanti untuk mendukung Kebaya Goes To UNESCO.
4. Julia Warman
Sebagai design entrepreneur dan salah satu founder BerLima Entrepreneur yang dikenal baik dengan design fashionnya yang bagus dan unik. Perempuan kreatif ini sudah menampilkan beberapa karyanya berupa fashion Show Mini di berbagai kesempatan, cukup diacungkan jempol. Adapun arti kebaya menurut Mbak Julia kebaya adalah pakaian tradisional khas Indonesia yang sangat terkenal dengan kainnya. Dengan menggunakan kebaya design sendiri Mbak Julia mengatakan bahwa "Sekarang ini seiring berkembangnya dunia fashion kebaya pun mengikuti trend fashion juga. Sehingga kebaya tidak hanya bisa dipakai oleh orangtua pada umumnya, akan tetapi anak muda juga bisa menggunakan kebaya sebagai fashion favorit."
Mbak Julia sangat mendukung gerakan kampanye Kebaya Goes To UNESCO dengan harapan semua perempuan Indonesia mendukung kebaya supaya dikenal dunia. Dan kebaya menjadi ciri khas Indonesia. Tentu dengan memberikan dampak positif menggunakan kebaya melalui foto maupun video menyebarkannya ke media sosial.
5. Yulie Anita Bangun
Sebagai salah satu founder BerLima Entrepreneur dan entrepreneur woman yang sangat mendukung kampanye Kebaya Goes To UNESCO. Adapun kebaya menurut Mbak Yulie adalah warisan leluhur nenek moyang sebagai budaya Indonesia yang harus dilestarikan. Besar harapan dan dukungan Mbak Yulie untuk Kebaya Goes To UNESCO dimulai dari menggunakan kebaya itu sendiri sebagai busana khas indonesia. Kalau bukan kita siapa lagi yang melestarikan dan mendukung busana budaya terdaftar di UNESCO. Warisan para leluhur menciptakan busana kebaya itu sangat mahal dan berharga.
Dalam kesempatan ini mendukung gerakan Kebaya Goes To UNESCO hadir Mbak Bernadheta (Bertha) sebagai beauty enthusiast and reloved fashion specialist pada kesempatan mendukung Kebaya Goes To UNESCO menggunakan kebaya lukis Bali. Mba Bertha asli dari Yogyakarta yang sedari kecil sudah dikenalkan banyak tentang kebaya. Dan beliau pernah menjadi partisipasi diaken train mengenal kain dan kebaya khas Yogyakarta. Perempuan yang cinta banget dengan budaya Bali dan pernah menjadi warga Bali senang sekali menggunakan kebaya sebagai busana sehari-hari. Kearifan warga Bali menggunakan kebaya sebagai busana sehari-hari.
Tentu dalam menghasilkan sebuah tujuan perlu dukungan dan bergandengan tangan dengan komunitas-komunitas lain yang juga memiliki kecintaan dan perhatian pada pelestarian budaya. Tidak hanya BerLima yang perlu mendukung gerakan Kebaya Goes To UNESCO. Perlu kita tanamkan tujuan kita adalah melestarikan kebaya sebagai warisan budaya berbusana para leluhur. Hal ini perlu terus dilakukan agar semakin banyak dukungan dari masyarakat, dan model busana kebaya juga semakin dikenal dan dipahami secara luas. Adapun jenis kebaya yang paling sering kita dengan yaitu Kebaya Basiba, Kebaya Kutubaru, Kebaya Kerancang, Kebaya Kartini, Kebaya Noni, dan lain-lain.
Seluruh Perempuan Indonesia dan BerLima Entrepreneur Mendukung Kampanye Kebaya Goes to UNESCO Dan Mendapat Dukungan Positif Dari Banyak Pihak |
Menurut saya Kebaya merupakan warisan budaya berbusana Indonesia yang dahulu dipakai oleh nenek moyang sebagai pakaian sehari-hari. Saya sudah sering menggunakan kebaya setiap kali mengikuti pesta adat Batak dan sewaktu saya melakukan pernikahan pun saya menggunakan balutan kebaya. Sungguh terlihat anggun dan rapi mencitrakan jati diri perempuan Indonesia. Sehingga prinsip perempuan Indonesia yang sudah digaris turunkan para leluhur bahwa semua perempuan Indonesia adalah berderajat.
Nah, mari kita dukung gerakan Kebaya Goes To UNESCO untuk menjadi jati diri perempuan Indonesia. Nenek moyang kita sudah menitipkan warisan budaya yang harus kita jaga dan lestarikan menjadi sejarah yang berharga.
#KebayaGoesToUNESCO #berlima #womenempowerment #womensupportwomen #banggapakaiprodukindonesia #ekonomikreatifditanganperempuanberkarya #iwitacreative #kiafashion #chathaulos #juliawarman #jahitbajuapps #fashionshow #talkshow #event
Tidak ada komentar:
Posting Komentar