Mari Turut Berperan Serta Dalam Kampanye #Ayo3MPlusVaksinDBD Menuju Target Zero Death 2030 di Indonesia Untuk Atasi Ancaman Demam Berdarah Dengue |
Masih teringat jelas, sepupu terkena penyakit demam berdarah. Yang harus dirawat sampai semingguan di rumah sakit dengan berbagai penanganan hingga pulih kembali. Melihat darah mengucur dari hidung dan bercak merah di sekujur tubuh membuat rasa traumatis saat itu. Diakibatkan sengatan nyamuk yang paling ditakuti semua manusia. Ternyata nyamuk Aedes aegypti bisa berkembangbiak di air bersih yang bisa membahayakan kesehatan berujung kematian. Sejak saat itu orangtua mengedukasi kami anak-anaknya untuk membersihkan dan menjaga kesehatan diri serta lingkungan. Karena setiap detik penyakit demam berdarah dengue (DBD) pasti akan mengancam kesehatan melalui sengatan serangga mematikan itu.
Indonesia salah satu negara tertinggi penderita demam berdarah dengue (DBD) yang hingga saat ini sangat perlu perhatian khusus dari berbagai pihak. Setiap orang di Indonesia berisiko terkena dengue tanpa memandang di mana tempat tinggal, usia, atau gaya hidup. Data dari Kementerian Kesehatan RI menyebutkan bahwa dari awal tahun hingga minggu ke-33 2023 telah tercatat 57,884 kasus DBD dengan 422 kematian yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Tentu angka yang sangat besar dan akan semakin meningkat apabila tidak dilakukan penanganan serius.
Demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti pembawa virus dengue. Dengue salah satu ancaman kesehatan utama masyarakat Indonesia yang paling terdampak. Untuk mencegah meningkatnya kasus DBD lagi, sangat diperlukan untuk peduli lingkungan dengan 3M Plus dan ditambah perlindungan dengan vaksin DBD. Guna untuk melindungi lebih banyak masyarakat dan mewujudkan nol kematian akibat dengue pada 2030.
Mengingat cuaca panas ekstrim berkepanjangan mencapai kisaran 30 derajat celcius membuat nyamuk Aedes aegypti semakin berkembangbiak dengan cepat. Bahkan frekuensi nyamuk menggigit bisa naik hingga 3-5 kali lipat saat suhu panas. Langsung kebayang pada sepupu yang mengalami sakit demam berdarah pasti digigit nyamuk tersebut berkali-kali. Penangan secara mandiri harus dimulai dari diri sendiri dan lingkungan yang bersih untuk menghentikan semakin menyebar luas angka penderita DBD.
Vaksin DBD sudah lama ada di Indonesia. Hanya saja masih kurangnya informasi dan sosialisasi tentang vaksin DBD. Melalui kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD Kementerian Kesehatan RI bersama Takeda Indonesia telah membangun kerja sama sinergitas publik dan privat pada 27 September 2023 karena kasus demam berdarah dengue masih perlu perhatian khusus dari berbagai pihak. Dengan tujuan kuat untuk mewujudkan nol kematian akibat DBD di tahun 2030.
Kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD Kementerian Kesehatan RI bersama Takeda Indonesia telah membangun kerja sama sinergitas publik dan privat pada 27 September 2023 karena kasus demam berdarah dengue masih perlu perhatian khusus dari berbagai pihak |
Adapun kerjasama publik dan privat yang kuat dalam peluncuran kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD juga mencakup beberapa kesepakatan berikut :
1. Peningkatan peran serta masyarakat atau pemberdayaan masyarakat.
2. Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan.
3. Penyusunan dan pelaksanaan terkait program koalisi bersama masyarakat menuju nol kematian akibat dengue (zero dengue death 2030).
4. Pendekatan terpadu untuk pencegahan dan pengendalian dengue sinkronisasi data (bridging) dengan SIARVI (Sistem Informasi Arbovirosis).
5. Peningkatan peran dan kerja sama penentu kebijakan di pusat dan daerah.
Dalam peluncuran kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD disampaikan oleh Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) di Kementerian Kesehatan RI bahwa "Sangat perlu inovasi keberlanjutan yang melibatkan partisipasi masyarakat. Salah satu inovasi yang dinilai sangat efektif adalah penggunaan vaksin DBD, yang saat ini sedang diimplementasikan oleh perusahaan farmasi Takeda. Vaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menjadi fokus program pemerintah dalam upaya menurunkan angka kematian akibat DBD ini di Indonesia. Meskipun pencegahan sederhana dengan 3M Plus tetap penting, kampanye pencegahan DBD sekarang juga mencakup Vaksin DBD sebagai bagian penting untuk mengurangi risiko mengalami demam berdarah berat dan rawat inap,".
“Kondisi terkini terkait upaya pencegahan dan pengendalian infeksi demam berdarah dengue di Indonesia menunjukkan bahwa masyarakat masih perlu melihat ini sebagai ancaman serius, terutama ketika fenomena El Nino terjadi. Penanggulangan DBD di Indonesia merupakan tantangan yang kompleks. Namun, Pemerintah telah berkomitmen untuk mencapai nol kematian akibat infeksi dengue pada tahun 2030 melalui Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025. Kami menghimbau masyarakat untuk bersama-sama, dengan prinsip-prinsip 3M plus dan vaksin mandiri DBD dalam mengatasi tantangan ini dan melindungi masa depan generasi mendatang,".
Menguras tempat penampungan air. Menutup tempat-tempat penampungan air. Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia |
Apa Itu 3M Plus?
Sebagai negara endemis, upaya komprehensif melawan dengue sangatlah penting. Oleh karena itu, pemerintah beserta instansi terkait dengan melibatkan masyarakat tentunya wajib melakukan langkah 3M Plus supaya kita dan beserta orang yang kita sayangi terhindar dari dampak penyakit demam berdarah dengue (DBD).
1. Menguras, Menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya. Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan minimal satu minggu sekali untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.
2. Menutup, Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.
3. Memanfaatkan, Menggunakan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
Karena kebersihan lingkungan juga sangat penting untuk terhindar dari menular dan menyebar luasnya demam berdarah dengue (DBD) sangat pelu dilakukan Plus-nya yang dimaksud adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti berikut :
1. Menggunakan obat anti nyamuk
2. Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
3. Gotong Royong membersihkan lingkungan/Fogging
4. Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup
5. Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
6. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
7. Menanam tanaman pengusir nyamuk
Nah, sangat penting menerapkan 3M Plus ini dalam kehidupan sehari-hari, salah satu upaya kita untuk menekan berkembang biaknya pemicu penyakit DBD. Selain itu kita juga sudah turut berperan serta membantu pemerintah untuk menekan angka penderita penyakit DBD.
Melalui Koalisi Bersama (KOBAR) Lawan Dengue, kami telah menciptakan jejaring yang kuat antara para pemangku kepentingan untuk dapat mensukseskan target tersebut, dan pada hari ini melalui kemitraan publik-privat dengan Takeda, kami meluncurkan kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD yang merupakan salah satu program penting untuk mendukung tujuan kami besar kami," tambah Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu.
Melalui Koalisi Bersama (KOBAR) Lawan Dengue, kami telah menciptakan jejaring yang kuat antara para pemangku kepentingan untuk dapat mensukseskan target tersebut, dan pada hari ini melalui kemitraan publik-privat dengan Takeda, kami meluncurkan kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD |
Pemerintah pun berkolaborasi dengan PT Takeda Innovative Medicines untuk kampanye #Ayo3MPlusVaksinDBD ini. Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, secara tegas mendukung upaya mencapai target nol kematian akibat DBD pada tahun 2023.
Andreas Gutknecht juga menyampaikan harapan besarnya terhadap vaksinasi DBD ini. Semoga vaksinasi ini dapat membantu keluarga Indonesia untuk mendapatkan perlindungan yang komprehensif, sehingga kita bersama dapat mencapai tujuan Indonesia yaitu nol kematian akibat DBD pada tahun 2030. Dan pentingnya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan vaksin.
Takeda Indonesia juga telah meluncurkan website www.cegahdbd.com, sosial media @cegahdbd.id (Instagram), Cegah Demam Berdarah (facebook), Youtube CegahDBD, serta kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD dan perlindungan yang komprehensif terhadap DBD. Jadi masyarakat bisa memantau informasi terupdate mengenai vaksinasi demam berdarah dengue.
Perbincangan pun semakin seru saat Ibu Tika Bisono selaku Pemerhati Dengue, menyambut baik vaksin DBD ini. “Saya menunggu cukup lama vaksin ini. Saya sudah kampanye selama bertahun-tahun, hingga akhirnya vaksin ini lahir. Tentunya saya berharap pemerintah akan membawa program vaksinasi ini menjadi program nasional dan kelak treatment-nya bisa diakses dengan mudah oleh seluruh masyarakat Indonesia, Ia menyebutkan usia anak-anak memang tercatat sebagai jumlah penderita tertinggi, namun orang dewasa pun tidak luput dari ancaman.”
Ketua Komunitas Dengue Indonesia yaitu Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K) juga mengatakan "Di negara atau wilayah dengan penularan infeksi demam berdarah dengue yang tinggi, anak-anak cenderung paling banyak terkena dampaknya, walaupun paparan pada usia dewasa muda saat ini juga meningkat. Upaya sosialisasi pengendalian vektor nyamuk dan vaksinasi dengue pada anak menjadi sangat penting sesuai dengan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) melalui kegiatan edukasi pencegahan infeksi demam berdarah dengue kepada masyarakat,”.
Hadir juga Gamze Yuceland, President, Growth & Emerging Markets, Takeda Pharmaceuticals dengan rasa antusiasnya turut memberikan dukungan kuat untuk mengatasi DBD di Indonesia dan mencapai visi nol kematian DBD pada tahun 2030. "Kami berkomitmen menjadi mitra strategis dalam mencapai nol kematian akibat DBD di Indonesia pada tahun 2030. Kami juga bangga menjadi salah satu pendiri Koalisi Bersama Lawan Dengue (KOBAR), yang didukung oleh Kementerian Kesehatan RI dan Kaukus Kesehatan DPR RI, serta mendorong masyarakat untuk mendukung kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD."
Hadirnya vaksinasi ini akan dapat membantu menurunkan angka keparahan dan kematian akibat infeksi demam berdarah dengue. Dibantu dengan kolaborasi antara pemerintah, perusahaan farmasi, dan masyarakat, diharapkan angka kematian akibat DBD dapat terus menurun, hingga dapat membawa Indonesia menuju visi Zero Dengue Death 2030 dengan kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD.
Vaksinasi sebagai salah satu langkah tambahan dalam pengendalian demam berdarah dengue, perlu untuk diperhatikan dan membutuhkan keterlibatan masyarakat secara aktif. Dengan adanya vaksin yang dapat diberikan tanpa melihat pengalaman infeksi demam berdarah dengue sebelumnya, diharapkan akan lebih banyak anak yang dapat terlindungi dari infeksi demam berdarah dengue. Selain tentunya bisa turut berperan dalam menurunkan tingkat rawat inap akibat infeksi demam berdarah dengue.
Ingat, kasus demam berdarah di Indonesia sangat tinggi dan sudah banyak menimbulkan korban nyawa, lakukanlah pencegahan DBD dengan benar sesuai 3M Plus dan lengkapi perlindungan dengan vaksin DBD demi kesehatan keluarga dan lingkungan.
Ciri-ciri Terdampak Gejala Demam Berdarah Dengue |
C-ANPROM/ID/QDE/0244 | Oct 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar